KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala karunaia-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Pengangguran“ dapat diselesaikan. Salam dan Taslim ditujukan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk
bagi kita semua agar tetap beraktivitas sebagai seorang hamba
yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Cukup banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Meskipun demikian, atas
petunjuk dan limpahan rahmat-Nya hambatan dan kesulitan
tersebut dapat teratasi dengan adanya uluran tangan dan
bantuan dari berbagai pihak. Sehingga pada saatnya
makalah ini dapat terwujud meskipun dalam bentuk
sederhana. Untuk itu sudah sepantasnya jika penyususn
menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Pembimbing
Drs. Dideng Kadir, M. Pd., atas petunjuk dan bimbingan yang
diberikan kepada Penyusun sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada rekan-rekan
dan segenapa pihak yang telah membantu penulisii
dalam
pengumpulan data selama penyusunan makalah ini. Keberhasilan penyusunan makalah ini takkan ada tanpa restu dan dorongan kedua orang tua kamis tercinta. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Disadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan
yang konstruktif senantiasa diharapkan demi perbaikan.
Akhirnya kepada Allah SWT. penulis memohon doa restu atas segala jasa-jasa mereka dapat dibalas dengan pahala
yang berlipat ganda. Amin.
Maros, 23
Nopember 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
”Let us take
care of employment, employment will take care of
growth.” (Mahbub Ul-Hag,1970)
Lebih dari 30 tahun lalu, Mahbub Ul-Haq, seorang ekonom kenamaan dari India,mengingatkan pentingnya fokus
pada ketenagakerjaan pada setiap persoalan.
Ketenagakerjaan menyangkut banyak aspek yang tidak melulu ekonomi, tetapi juga sosial, politik, dan
kebahagiaan individu secara umum. Peringatan Mahbub ini
kembali bergaung saat ini ketika krisis mendera di banyak
negara, termasuk Indonesia. Krisis ekonomi yang berdampak
rata pada hampir semua sektor mengharuskan pengambil
kebijakan untuk memilih prioritas kebijakan mengingat
terbatasnya sumber daya. Prioritas yang tepat bagi
Mahbub, yang juga saya amini, adalah pengatasan masalah
pengangguran.
Dari literatur
empiris, dampak krisis pada pengangguran di negara berkembang biasanya tidak
separah seperti di negara maju di mana terdapat berbagai asuransi sosial dan
perlindungan pekerja. Sebaliknya,
kejatuhan nilai output akibat krisis cenderung lebih
dalam di negara berkembang ketimbang negara maju.Kejatuhan
nilai output lebih dari 13% pada krisis 1997/1998 di
Indonesia, misalnya, hanya diiringi kenaikan tingkat pengangguran
terbuka sekitar 0,5%. Dengan kata lain, hukum Okun
(Arthur Okun, 1962) yang menyatakan bahwa setiap peningkatan
pengangguran akan diiringi oleh penurunan tingkat output
berlipat ganda lebih menemukan aplikasinya di negara berkembang
ketimbang negara maju.
Dari krisis 1997/1998, ada beberapa alasan untuk hal ini. Pertama, adanya fenomena labour hoarding di mana
pengusaha cenderung menahan pekerja yang dimiliki meski
ada kejatuhan permintaan. Rasio produktivitas akan
menurun yang membuat output tertekan,sementara jumlah
pekerja konstan.Satu hal yang disebabkan sulitnya mencari
pekerja dengan skill dan keterampilan spesifik
(Manning,2000). Kedua,negara berkembang seperti Indonesia memiliki katup
pengaman berupa sektor informal yang lebih luas ketimbang negara
maju. Apa yang terobservasi sekadar perpindahan pekerja
dari sektor formal ke sektor informal, bukannya peningkatan
angka pengangguran.
Ketiga,pendapatan relatif pekerja di negara berkembang jauh lebih rendah ketimbang pekerja di negara
maju.Pekerja di negara berkembang juga biasanya tidak
memiliki banyak tabungan sehingga tidak bekerja bukanlah
satu pilihan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup.
Keempat, terkait dengan hal teknis statistik, pekerja yang terkena PHK akan berhenti mencari kerja dan memilih
untuk melakukan hal lain seperti kembali bersekolah atau
sekadar mengurus rumah tangga. Dengan kata lain, mereka
berhenti menjadi angkatan kerja dan tidak terhitung
secara statistik sebagai pengangguran.
Akan tetapi,
kecenderungan ini agaknya tidak akan berlanjut. Berbagai estimasi,termasuk dari
ILO dan INDEF,menunjukkan akan terdapat
peningkatan jumlah penganggur antara 650.000 sampai
dengan 1 juta orang pada 2009. Ini belum termasuk
tambahan jumlah penganggur daripekerja Indonesia di luar negeri yang
menurut estimasi Migrant Care berkisar 500.000 sampai dengan 1 juta orang.
Dengan kata lain, merujuk pada angka angkatan kerja pada 2008, akan terdapat peningkatan angka pengangguran
antara 1– 2% pada 2009. Data-data awal juga
mengindikasikan keseriusan persoalan yang ada. Badan
Litbang Depnakertrans, misalnya, menunjukkan sudah
terdapat sekitar 90.000 orang yang akan atau sudah
terkena PHK hingga akhir Januari 2009 pada sektor formal.
Ledakan pengangguran pada sektor formal dipastikan akan
berdampak pada sektor informal serta mengikis pendapatan riil
pekerja.
Mereka yang diberhentikan pada sektor formal akan pindah bekerja pada sektor informal dan mengakibatkan
penurunan produktivitas yang menekan tingkat upah.
Kondisi ini akan mengamplifikasi gejala informalisasi
pasar kerja yang sudah terjadi selama lima tahun
terakhir.Pada saat ini, sekitar dua pertiga dari pekerja
bekerja di sektor informal yang umumnya minim
perlindungan dan memiliki produktivitas rendah. Melemahnya permintaan
akibat krisis global akan meningkatkan rasio pekerja informal. Informalisasi
pasar kerja juga akan mempertimpang distribusi pendapatan
domestik. Padahal, angka ketimpangan yang diukur oleh
koefisien Gini sesungguhnya sudah memprihatinkan karena
tertinggi selama hampir 30 tahun terakhir.
Untuk mengatasi dampak krisis global kali ini diperlukan dua strategi sekaligus. Dalam jangka pendek, satu
strategi diperlukan untuk membantu yang mereka terkena
atau bakal terkena PHK di sektor formal.Implementasi dari
strategi ini bisa dilakukan dengan memperluas Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) atau Kredit Usaha
Rakyat (KUR) yang saat ini hanya diperuntukkan bagi
masyarakat miskin dan hampir miskin. PNPM, misalnya,
menyediakan latihan kerja bagi para penganggur untuk
memperoleh keterampilan/skill baru yang memfasilitasi
transisi mereka yang terkena PHK pindah bekerja ke sektor
lain.
Demikian pula,program food for work atau cash for work harus juga menyentuh mereka yang terkena PHK. Pada
saat sama, KUR bisa digunakan sebagai modal mereka yang
terkena PHK untuk memulai usaha kecil. Perluasan PNPM dan
KUR dalam jangka pendek selain meringankan beban
masyarakatkecil, juga akan menopang daya beli dan konsumsi nasional sehingga tingkat pertumbuhan nasional domestik juga akan turut tertopang. Pada saat sama, strategi lain yang lebih bersifat jangka menengah dan panjang diperlukan untuk membenahi sektor ketenagakerjaan formal. Pekerjaan rumah yang lama terbengkelai adalah peninjauan ulang berbagai peraturan yang melingkupi pasar kerja. Berbagai kekakuan pasar kerja dan birokrasi penetapan upah yang bersumber dari berbagai peraturan ini harus disederhanakan.
Hal lain yang
bersifat jangka panjang adalah pemberantasan
ekonomi biaya tinggi yang masih merupakan hantu penanaman
modal yang membatasi ruang berkembang bagi sektor formal
ketenagakerjaan dalam negeri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar
belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.Faktor apa yang mempangaruhi terjadinya pengangguran ?
2.Apa penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia ?
3.Bagaimana mengatasi terjadinya pengangguran ?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan
masalah di atas maka tujuan masalah yang akan
capai adalah :
1. Untuk
mengetahui pengertian pengangguran dari berbagai pakar
2.Untuk mengetahui dampak dari pengangguran bagi perekonomian di
Indonesia.
3. Untuk mencari solusi bagaimana mengatasi pengangguran di Indonesia.
D. Manfaat
Setelah
mempelajari makalah ini maka dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
1.Mencari solusi bagaimana mengantisipasi terjadinya
pengangguran besar-besaran di Indonesia.
2. Mengetahui
dampak terjadinya pengangguran yang terjadi pada di Indonesia.
3. Mengambil
tindakan secepat mungkin untuk menghindari penambahan pengangguran yang terjadi
saat ini.
4.
Mengantisipasi diri jangan sampai turut menjadi pengangguran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pengangguran
Pengangguranatau tuna karya
adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada
yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas danpendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah
angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan
juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan
oleh lebih banyak orang.
B.Sebab-sebab terjadinya pengangguran
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
- Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
- Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
- Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
- Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya,belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
- Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia
- Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran
struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran
musiman adalah keadaan menganggur karena
adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang
menanti musim durian.
4. Pengangguran
Siklikal
Pengangguran
siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan
yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja
sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
B.Dampak Pengangguran bagi Perekonomian
Untuk
mengetahui dampak pengganguran terhadap per- ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:
1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara
pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi
agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat
pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut
akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi
yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan
yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan
kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatanmasyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak
yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan
pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan
menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga
permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
2. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng- alaminya dan
Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap
masyarakat pada umumnya:
1.Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
2.Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
3.Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
C.Upaya untuk mengatasi
pengangguran
Adanya
bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara- cara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut :
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2.Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan
sektor yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan
pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang
kosong.
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi
pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan
industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri
untuk merangsang timbulnya investasi baru
3.Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
4. Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja
di sector agraris dan sector formal lainnya
5.
Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1.Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan
kerja
di sektor lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk
memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang
dan jasa, dan
2. Meningkatkan daya beli Masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas maka kami dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.Pengangguran adalah seseorang yang tergolong
angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
2. Penyebab
pengangguran
a. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
b. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
c. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan
tenaga terdidik tidak seimbang
d. Meningkatnya
peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan
Kerja Indonesia
e. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak
seimbang
B. Saran
Dari kesimpulan
di atas maka kami dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut ;
1.Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2.Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan
sektor yang
kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3.Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi
kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4.Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang
mengalami pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
Internet
1.http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran, dibaca pada tanggal 8
Desember 2009,
didownload pada tanggal 8 Desember 2009. Di
warnet three.net
2.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/804/804/.
dibaca pada tanggal
8 Desember 2009, didownload pada tanggal
8 Desember 2009.
Di warnet three.net
3.http://www.antaranews.com/view/?i=1245626060. dibaca pada
tanggal 8
Desember 2009, didownload pada tanggal 8 Desember
2009. Di warnet
three.net
4.http://mimodjo.blogspot.com/2009/02/mengantisipasi-persoalan-
pengangguran.html.
dibaca pada tanggal 8 Desember 2009,
didownload pada
tanggal 8 Desember 2009. Di warnet three.net
5.http://www.slideshare.net/DadangSolihin/pengangguran. dibaca
pada tanggal 8
Desember 2009, didownload pada tanggal 8
Desember 2009.
Di warnet three.net
6.www.slideshare.net/.../pengangguran - Amerika Serikat.di baca
pada tanggal 8
Desember 2009, didownload pada tanggal 8
Desember 2009.
Di warnet three.net
7.www.ilmukomputer.org/2009/.../menekan-pengangguran-
dengan-blog/. dibaca pada tanggal 8 Desember 2009,
didownload pada
tanggal 8 Desember 2009. Di warnet three.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar